Rabu, 18 Januari 2017

Ada Indikasi Test The Water, Paham Komunis Mulai Bermunculan di Indonesia

Ada Indikasi Test The Water, Paham Komunis Mulai Bermunculan di Indonesia

Jakarta - Kampanye paham komunis di Indonesia masih saja kerap muncul ke permukaan. Ketika kita mendengar kadang terkaget-kaget antara percaya dengan tidak. Tapi itulah kenyataannya, atribut-atribut PKI sampai saat ini masih kerap beredar di tengah masyarakat. Penyebaran paham Komunis di Indonesia sangat klasik melalui penyebaran poster atau dengan baju kaos. Hal ini terlihat ketika beberapa waktu yang lalu Tim Unit Intel Kodim 1612/Manggarai telah mengamankan seorang pemuda yang menggunakan kaos berlambang palu arit bernama Vinansius Wiratno alias Nansi 18 tahun, di RSUD dr. BEN MBOI Kelurahan Bangka Nekang Kecamatan Langke Rembong, Manggarai pada Selasa (10/1-17) lalu.

Hingga kini partai komunis itu adalah partai yang terlarang, pemerintah saat ini tidak pernah memberikan peluang terhadap partai terlarang tersebut untuk hidup kembali. Dasar pelarangan ideologi komunis diatur dalam TAP MPRS No. XXV Tahun 1966, UU No. 27 tahun 1999, dan TAP MPR No. 1 tahun 2003. Jadi siapapun pelakunya harus diusut hingga tuntas karena aturannya sudah jelas.

Informasi yang kami ketahui dari hasil pendalaman aparat TNI di NTT menyebutkan bahwa pemuda bersangkutan diketahui berprofesi sebagai kernet atau konjak yang bertempat tinggal di Desa Langgo Kecamatan Satarmese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah diamankan yang bersangkutan dibawa ke Makodim 1612/Manggarai guna dimintai keterangan. Adapun hasil keterangan yang diperoleh antara lain dalam pengakuannya bahwa baju berlambang palu arit tersebut dibeli di Pasar Inpres Ruteng, di tempat penjualan barang lelang atau rombengan dengan harga Rp. 30.000,- dua bulan yang lalu.

Yang bersangkutan mengaku tidak mengetahui makna dari gambar tersebut. Dia membeli baju karena sesuai dengan ukuran badan. Dia juga beralasan selama di sekolah tidak pernah diajarkan sejarah G30S/PKI atau pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Selama ini saya sering menggunakan baju tersebut, namun baru kali ini saya dimintai keterangan karena hal ini.

Boleh jadi yang bersangkutan tidak tahu, tapi motif penyebaran ajaran komunis sebagai test the water . Artinya komunis melihat reaksi masyarakat terlebih dahulu, jika reaksi masyarakat menolak dan penuh dengan kecaman maka dia akan berhenti dan bersembunyi. Jika tidak ada reaksi maka secara pasti komunis akan secara terang-terangan menghidupkan kembali ajaran komunis.

Dengan demikian jika ditarik benang merahnya dari peristiwa tersebut di atas, komunis dan antek-anteknya jelas memiliki jaringan bawah tanah yang rapi. Antek-antek komunis selalu ingin mencoba menghidupkan kembali ajaran komunis dengan berbagai cara. Sebagaimana kita ketahui bahwa komunis itu seperti momok yang menakutkan karena memiliki daya rusak yang hebat.

Dalam sejarahnya komunis di Indonesia sudah dua kali melakukan percobaan pemberontakan. Yaitu pada tahun 1948 dan 1965, PKI telah melakukan Makar kepada pemerintah yang sah. Ironisnya perampasan kekuasaan PKI secara paksa dilakukan dengan membantai rakyat, beberapa Jenderal TNI, santri dan ulama yang tidak sepaham. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dengan adanya peredaran atribut lambang palu arit di Manggarai, NTT bisa jadi akan muncul di daerah-daerah lain. Kasus ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ajaran komunis akan terus digulirkan. Mereka akan masuk ke berbagai lini memakai kedok yang disesuaikan dengan kondisi suatu daerah dan melakukan intrik/ tipu muslihat. Maka waspada dan waspadalah!!!

Sumber: Iin Suwandi: http://rubik.okezone.com | https://www.facebook.com/GosipIntelijen/posts/1811112189149155:0

Previous
Next Post »